Selasa, 21 Oktober 2014

Thailook Style

 Hey Bro&Sist

        Sekarang kita akan membicarakan tentang modifikasi thailand di indonesia bisa di sebut Thailook style, dari anak berumur 15 tahun sampai dewasa pun banyak yang memodifikasi motor dengan gaya thailook, dimana berbagai macam motor dari matic hingga motor bertubuh besar, tetapi terlalu banyak style thailook motor matic dengan berbagai macam merk seperti mio,beat,nouvo dll
dengan gaya memakai velg ring 17 dan aksesoris dari thailand punya
       Saatnya untuk berfikir cara memodifikasi secara efisien,tidak asal2an untuk memodif motor/ mengkerenkan motor bro&sist

Arti dari Proklamasi

Makna dan Arti Penting Proklamasi Kemerdekaan Indonesia1. Dari sudut hukum, proklamasi merupakan pernyataan yang berisi keputusan bangsa Indonesia untuk menetapkan tatanan hukum nasional (Indonesia) dan menghapuskan tatanan hukum kolonial.2. Dari sudut politik ideologis, proklamasi merupakan pernyataan bangsa Indonesia yang lepas dari penjajahan dan membentuk Negara Republik Indonesia yang bebas, merdeka, dan berdaulat penuh.3. Proklamasi merupakan puncak perjuangan rakyat Indonesia dalam mencapai .4. Proklamasi merupakan alat hukum internasional untuk menyatakan kepada rakyat dan seluruh dunia, bahwa bangsaIndonesia mengambil nasib ke dalam tangannya sendiri untuk menggenggam seluruh hak kemerdekaan.5. Proklamasi merupakan mercusuar yang menunjukkan jalannya sejarah, pemberi inspirasi, dan motivasi dalam perjalanan bangsa Indonesia di semua lapangan di setiap keadaan.Dengan proklamasi kemerdekaan tersebut, maka bangsa Indonesia telah lahir sebagai bangsa dan negara yang merdeka, baik secara de facto maupun secara de jureKondisi Indonesia setelah merdeka

Minggu, 19 Oktober 2014

Teori Jembata Wheatstone

Topik Modul Ini: Pendahuluan Tujuan Pedoman Belajar Alat-alat Teori Dasar Tugas di Rumah Tugas di Lab. Simulasi..Modul LainHambatan listrik digunakan untuk mengatur besarnya arus listrik dalam suatu rangkaian. Jika hambatan listrik dilalui arus listrik akan terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kalor, dan hal ini merupakan prinsip kerja, misalkan kompor dan setrika listrik.Hambatan listrik dari suatu pengantar (konduktor) adalah perbandingan dari beda potensial antara ujung konduktor dengan arus listrik yang melaluinya. Oleh karena itu salah satu cara untuk mengukur besar hambatan listrik dari konduktor adalah mengukur beda potensial dari ujung-ujungnya dengan voltmeter dan juga mengukur arus listrik yang melaluinya dengan amperemeter.Untuk pengukuran hambatan listrik dengan voltmeter dan amperemeter dapat digunakan rangkaian- rangkaian seperti pada gambar 1a atau gambar 1b.Pada gambar 1a amperemeter A mengukur arus iR yang melalui hambatan R, tetapi voltmeter V menunjukkan pembacaan beda potensial Vac dan bukan beda potensialVbc yaitu beda potensial yang sebenarnya dari ujung-ujung hambatan R.Cara pengukuran hambatan R dengan rangkaian gambar 1a hanya akan memberikan nilai R yang sebenarnya yaitu perbandingan dari Vac dan iR jika hambatan dalam dari amperemeter RA sama dengan nol.Jika, RA ¹0 yang diperoleh dari hasil bagi Vac dan iR harus dikoreksi.Pada rangkaian gambar 1b voltmeter V menunjukkan pembacaan beda potensialVab dari ujung-ujung R, tetapi amperemeter A menunjukkan pembacaan arus i dimana i = iR + iV yaitu ir arus yang melalui R dan iV arus yang melalui voltmeter V. Nilai R yang sebenarnya adalah Vab dibagi dengan iR tetapi karena yang ditunjukkan oleh amperemeter ialah i, nilai R yang diperoleh dari pembacaan pada voltmeter V dan amperemeter A harus dikoreksi untuk memperoleh nilai R yang sebenarnya.Cara lain untuk mengukur besar hambatan listrik yang belum diketahui ialah metoda "Jembatan Wheatstone". Mengukur besarnya hambatan listrik yang belum diketahui dengan metoda "Jembatan Wheatstone" pada dasarnya ialah membandingkan besar hambatan yang belum diketahui dengan besar hambatan listrik yang sudah diketahui nilainya. Gambar 2 menunjukkan prinsip dari rangkaian listrik Jembatan Wheatstone.Keterangan :E : sumber tegangan listrik searah.S : penghubung arus.G : galvanometer.RG : hambatan geser (rheo stat).R1 dan R2 : hambatan listrik yang diketahui nilainya.Rb : bangku hambatan.X : hambatan yang akan ditentukan nilainya.Setelah S ditutup, dalam rangkaian akan ada arus listrik. Jika jarum dari galvanometer G mengalami penyimpangan berarti ada arus listrik yang melalui galvanometer G, berarti juga antara titik C dan titik D ada beda potensial.Dengan mengubah-ubah besarnya hambatanRb, R1 dan juga R2, dapat diusahakan sehingga galvanometer G tidak dilalui arus lagi, yang berarti potensial titik C dan titik D sama. Karena itu arus yang melalui R1 dan R2 sama, misalnya i1. Demikian juga arus yang melalui Rb dan X sama misalnya i2.Dengan menggunakan hukum Ohm, dapat diperoleh nilai dari X yang dinyatakan dengan R1, R2 dan Rb sebagai berikut :Untuk menyederhanakan rangkaian dan mempermudah pengukuran hambatan R1dan hambatan R2 antara A dan B dapat digantikan dengan kawat lurus yang serba sama dan panjangnya L.Untuk menambah ketelitian pengukuran pada rangkaian dapat ditambahkan komutator K yang dapat digunakan untuk membalikkan arah arus dalam rangkaian. Pada kawat hambatan dapat digeser-geserkan kontak geser C untuk mengubah-ubah besarnya hambatan RAC dan RCB.Dengan mengeser-geserkan kontak geser C pada kawat hambatan AB atau dengan mengubah-ubah Rb, dapat dicapai keadaan hingga potensial titik C sama dengan potensial titik D, yang dalam hal ini ditunjukkan oleh tidak menyimpangnya jarum dari galvanometer G. Jika hal ini telah dicapai, maka X dapat dinyatakan dengan persamaan :Dengan mengukur panjang L1 (panjang kawat AC) dan L2 = L - L1 (panjang kawat CB) maka jika R telah diketahui besarnya hambatan X dapat dihitung denganpersamaan (2)